ANIME

search

Selasa, 19 April 2011

Sejarah Singkat Si Mbah Makam Sarah (Sayyid Abdullah Bin Abdul Aziz al Hadromi)- Desa Sarang Meduro Kecamatan Sarang

Beliau berasal dari Hadra Maut (Yaman) , seorang ulama’ yang di tugaskan untuk menyebarkan agama islam ke tanah jawa sambil berdagang.
Dalam perjalanan Beliau Menderita sakit , akhirnya Beliau meninggal dunia dalam
perjalanan di tengah samudera.  karena dalam berlayar membutuhkan waktu yang cukup lama maka Jasad Beliau di Ceburkan oleh Nahkoda Kapal  ke Dasar laut dengan di beri muatan Batu agar Jasad Beliau Bisa Karam  (tenggelam)
Tetapi dengan takdir Allah.SWT yang tidak pernah di duga-duga keajaiban terjadi , Tali yang dibuat untuk mengikat Jasad Beliau rusak di makan Usia akan tetapi Jasad Beliau Masih utuh dan mengapung-apung di tengah lautan lepas.
Sungguh tidak biasa di Nalar oleh akal manusia Jasad Beliau sampai di pantai Sarang dalam keadaan naik Kayu SARAH dengan izin Allah. Orang-orang penduduk Desa.Sarang Meduro sangat terkejut melihat Fenomena tersebut, akhirnya Orang-orang desa memutuskan untuk Menyemayamkan Jasad Beliau di tempat yang aman, tetapi Tak seorangpun yang mampu Mengangkat Jasad Beliau walaupun sudah di gotong dengan rame-rame. Akhirnya mereka memanggil Ulama’ dari desa Karang Mangu –Sarang  yang bernama K.H.syu’aib(alm) untuk memecahkan keanehan ini.
K.H.syu’aib pun datang ke lokasi untuk meninjau keadaan,. Karena K.H.syu’aib adalah Ulama’ ahli  Toriqoh beliau mampu berdiskusi dengan Jasad Sayyid Abdullah Bin Abdul Aziz al Hadromi. Dan dengan Izin Allah K,H syuaib bisa memindah Jasad Sayyid Abdullah Bin Abdul Aziz al Hadromi dari tepi pantai ketempat yang aman dari deburan ombak.
Di kemudian hari penduduk desa menyebut Beliau Dengan sebutan Mbah Makam Sarah .                  Mbah Makam Sarah memang salah satu dari sekian banyak Waliyullah, beliau juga mempunyai karomah yaitu : pada suatu hari di sebelah utara makam beliau ada ranjau yang sangat besar peninggalan Jepang, ranjau itu masih aktif  dan akan meledak, tepat pada waktunya ranjau itu tiba-tiba meledak dengan dahsyat, tapi makam beliau sama sekali tidah goyah atau runtuh bahkan satu gentingpun tidak ada yang lengser, tetapi rumah-rumah penduduk disekitar makam pada hancur berkeping-keping sampai ada yang terlempar jauh sampai ke desa lodan, padahal jarak dari makam ke desa lodan itu kurang lebih 7km.Wallahua’lam.
Sekarang banyak sekali peziarah dari penjuru kota datang berduyung-duyung datang ke tempat makam beliau, karena memang makam beliau sudah Keramat. Dan setiap bulan Ba’dal Mulud penduduk desa setempat mengadakan Haul.
Powered By :anas noor& Gembul

3 komentar: